Monday, March 18, 2019

Hubungan Kesuksesan dengan NIM, IPK dan Rangking

Pesan whatsapp yang begitu menarik perhatian penulis. Dimana isi pesan yang sangat menginspirasi bagi penulis sebagi seorang guru sekaligus sebagai kepala rumah tangga. Banyak hal yang dapat digunakan sebagai pedoman mendidik. berikut isi pesannya:

Mematahkan Mitos NEM, IPK dan Rangking
Oleh : Prof Agus

Ada 3 hal ternyata tdk terlalu berpengaruh terhadap "kesuksesan" yaitu: NEM, IPK dan rangking

Saya mengarungi pendidikan selama 22 tahun (1 tahun TK, 6 tahun SD, 6 tahun SMP-SMA, 4 tahun S1, 5 tahun S2 & S3)

Kemudian sy mengajar selama 15 tahun di universitas di 3 negara maju (AS, Korsel, Australia) dan juga di tanah air.
Saya menjadi saksi betapa "tidak relevannya ketiga konsep di atas" terhadap kesuksesan.

Ternyata sinyalemen saya ini didukung oleh riset yang dilakukan oleh Thomas J. Stanley yang memetakan 100 faktor yang berpengaruh terhadap *tingkat kesuksesan seseorang berdasarkan survey terhadap 733 millioner di US*

Hasil penelitiannya ternyata nilai yang baik (yakni NEM, IPK dan  rangking) *hanyalah faktor sukses urutan ke 30*

*Sementara faktor IQ pada urutan ke-21*
*Dan bersekolah di universitas/sekolah favorit di urutan ke-23.*

Jadi saya ingin mengatakan secara sederhana: Anak anda nilai raport nya rendah *Tidak masalah.*

NEM anak anda tidak begitu besar?
Paling banter akibatnya tidak bisa masuk sekolah favorit.
*Yang menurut hasil riset, tidak terlalu pengaruh thdp kesuksesan*

*Lalu apa faktor yang menentukan kesuksesan seseorang itu ?*
Menurut riset Stanley berikut ini adalah *sepuluh faktor teratas yang akan mempengaruhi kesuksesan:*

1. *Kejujuran* (Being honest with all people)
2. *Disiplin keras* (Being well-disciplined)
3. *Mudah bergaul atau friendly* (Getting along with people)
4. *Dukungan pendamping* (Having a supportive spouse)
5. *Kerja keras* (Working harder than most people)
6. *Kecintaan pada yang dikerjakan* (Loving my career/business)
7. *Kepemimpinan* (Having strong leadership qualities)
8. *Kepribadian kompetitif* atau mampu berkompetisi (Having a very competitive spirit/personality)
9. *Hidup teratur* (Being very well-organized)
10. *Kemampuan menjual ide* atau kreatif / inovatif (Having an ability to sell my ideas/products)

Hampir kesemua faktor ini tidak terjangkau dengan NEM dan IPK.
Dalam kurikulum semua yg ditulis diatas itu dikategorikan sbg *softskill.*
Biasanya peserta didik memperolehnya dari kegiatan di ekstra-kurikuler.

✊✊✊✊✊✊✊✊✊✊✊
Mengejar kecerdasan akademik semata bukanlah tindakan bijaksana & akan menjerumuskan diri sendiri secara nyata. Kejarlah juga kecerdasan spiritual & emosional,  maka kecerdasan lain akan mengikuti dan kesuksesan ada di depan mata..., semoga  sukses selalu utk anak² kita..

Dari Para Ortu untuk Para Ortu..😁😁

_Please  share  to  all  students.. Thank  you.._

Semoga pesan ini juga dapat menginspirasi pembaca. Selaras dengan pepatah ajari anakmu adab sebelum ilmu, ajari anakmu iman sebelum adab. Percaya akan kekuasaan tuhan atas segala sesuatu, baik kesuksesan, kaya, cukup, berhasil, belum bershasil semua ada peran dari Allah. 

Setelah iman ini kuat maka selanjutnya kita bentuk karakter perilaku yang positif. Ketika jujur, kreatif, ramah, santun, disiplin,tanggubg jawab, percaya diri dan lain sebagianya sudah mampu kita bentuk. Maka akan selalu ada hikmah disemua kondisi yang kita alami.

No comments:

Post a Comment

Komentarlah yang membangun

HUT Pramuka Indonesia